by : ervinna i c
Aku seperti bumi
kehilangan mentari
Terlalu pagi
untuk kau pergi
Pergi tanpa
salam perpisahan
Ibarat bunga, kau
layu sebelum berkembang
Kulihat ragamu
tanpa nyawa
Pilu rasanya
Hatiku teriris,
sakit sekali
Lalu ragamu
hilang di peluk bumi
Hanya kenanganmu
yang selalu menemaniku
Derai air mata
Menguraikan pedihnya
rasa ini
Teringat senyummu
Candamu
Dan kita tertawa
bersama
Semua tinggal
serpihan kenangan
Tuhan, Kau pasti
sedang tersenyum
Peluk dia dengan
kehangatan
Buat ia bahagia
bersama-Mu
Biarkan dingin
menerpa kesendirianku tanpanya
Memeluk
bayangnya
Tanpanya kini
tiada musim semi
Tak ada senyum
di wajahku
Jika engkau
mengerti akan dalamnya luka
Biarkan aku
tergores kenyataan
Biarkan ruang
dan waktu berbeda memisahkan kita
Ingatkah kau
kawan?
Seragam hitam
yang mengenalkan kita
Berjuang untuk
tujuan yang sama
Menghapi medan
pertempuran
Bersama dalam
susah
Dalam sengsara
Tanpa kenal
lelah
Tanpa kenal
menyerah
Jalan masih
panjang kawan
Namun kau berhenti
ditengahnya
Menghempaskan
semua angan dan cita
Ingatkah kau
kawan akan rencana kita dulu?
Nyatanya Tuhan
punya rencana lain
Maut lebih dulu
menjemputmu
Inikah Tuhan
Inikah yang kau
sebut rencanamu lebih indah?
Ceritamu yang
tlah kau ukir
Senyummu yang
tlah kau tinggalkan
Seolah-olah
melebur dalam kepiluanku
Tiada lagi
ceritamu
Tiada lagi
candamu
Untuk menghapus
semua duka
Kini kau berada
dalam kenangan
Sampai saat ini rasanya tak percaya kau tlah tiada
Sampai saat ini rasanya tak percaya kau tlah tiada
Waktu lampau
yang tak kan berubah
Berjalan sesuai
takdir yang tlah digariskan
Bisa apa aku
untuk melawan takdir?
Agar bisa
membuatmu kembali membuka mata
Membuatku bisa
memelukmu kembali
Membuatmu
tersenyum lagi
Namun kau tetap
diam
Kau tetap lelap
dalam tidur panjangmu
Akan kubawa
kenangan ini
Menetap dalam
sunyi
Memelukmu dalam
doaku
Mengharapkanmu
dalam mimpiku
Berharap dalam
tiap lelapku agar kau hadir
Membawa kabar
bahwa kau baik-baik saja disana
Terlalu sebentar
kau ada
Terlalu cepat
kau tiada
Pepohonan
berayun dengan pelan
Semilir angin
beradu sepi
Seolah-olah
mengiringi langkah-langkah kami
Mengantarmu ke singgasana
yang damai
Abaikan tangisan
kami
Tersenyumlah
wahai bidadari
Terbanglah
ringan, jangan pedulikan kami
Sambutlah dunia
barumu disurga sana
Inilah hidup
kawan
Kau menyadarkan
kami
Betapa dekatnya
kematian itu
Inilah kehidupan
Dari tiada
menjadi ada lalu kembali tiada
Kau dari-Nya dan
kembali pada-Nya
Kini dirimu tlah
berbaring abadi
Dipusaramu yang
penuh taburan bunga
Nisan yang
terukir namamu
Memulai
perpisahan kita
Jiwa yang
terpisah tak menghalangi hati kita tetap bersama
Tidurlah yang
nyenyak, mimpi yang indah kawan
Tunggu pertemuan
kita dimasa yang akan datang
Pergilah
Pergi hilang
dalam kabut jingga bahagia
Kutunggu esok
kala kau datang menjemputku di surga
Sambut aku
dengan senyumanmu
Selamat jalan
sahabatku
Kau kan tetap
hidup dalam sanubariku
Kenanganmu abadi
dalam ingatanku
Ya Allah terimalah dia disisi-Mu
Ampuni segala
dosanya
Dan bukakanlah
pintu surga untuknya