Rabu, 07 Desember 2016

Semoga lekas sembuh

Setelah mengetahui kabar itu, rasa ingin pulang sangatlah besar. Hari-hari rasanya sangaaaat lama berjalan. Tak bersemangat menjalani hari di Surabaya. Hati tak nyaman disini. Resah. Gelisah. Sedih. Kangen. Campur jadi satu. Kangen suasana, hawa dan semua rasa di rumah. Sedih mengingat kabar itu, tapi aku tak tahu harus bagaimana selain harus pulang. Gelisah dengan semua rasa sedih dan tak tahu harus bagaimana selain mendoakannya. Resah terhadap semua kemungkinan-kemungkinan-Nya.


Senin pagi aku mendapat sms dari Ibuk yang berisi bahwa beliau hendak ronsen, karena batuk yang dideritanya tak kunjung sembuh. Lebih dari dua minggu batuk disertai dengan geger (pundak) yang sakit. Lalu Selasa kutanyai via sms, beliau menjawab jika hasil ronsennya hari Rabu. Teringat terakhir aku pulang ke Blitar, kupijiti beliau yang sedang kecapaian. Yang membuatku tambah trenyuh, sedih, nelangsa, adalah pesan dari bapak bahwa Ibu sekarang sudah tidak kerja, aku harus lebih hemat lagi di Surabaya. Sedangkan aku hanya mengandalkan uang bidikmisi dan dari kedua orang tuaku. Uang bidikmisi saja sering telat-telat, malah aku terkena apes. Uang 3 bulan pertama semester tiga ini, uang bidikmisi belum cair. Malah uang 3 bulan yang terakhir sudah cair -_-“

Keesokan harinya kutanyai lagi via sms mengenai hasil ronsennya. Infeksi paru-paru. Nyes. Nylekit juga sakit. Tuhan pasti memberikan ujian tak akan melebihi kekuatan hamba-Nya. Gusti Allah pasti memberi pertolongan selama hambanya mau berusaha. :’) Sekarang ibu harus istirahat total. Semoga ibu cepat diberi kesehatan, amin.

Sabtu ini aku tak bisa pulang. Minggu tenang adalah wacana. Selasa di minggu tenang ada UTS mata kuliah Seni Tembang III, Kamis adalah jadwal syutingan tugas akhir mata kuliah Seni Tembang III, Selasa/Rabu UAS membaca jawa.


Semoga hari jumat di minggu tenang bisa pulang. Amiiin :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar