Selasa, 16 Mei 2017

Wajah-wajah Baru di Uinsa (2)

Masjid UINSA

Waktu istirahat muskerkot telah tiba. Aku dan mbk yani menanyakan makaman kepada panitia (maklum sudah lavar), dan mereka bilang suruh nunggu. Heum. Dan karena Sesasi belum bergabung dengan ppmi, kami disodori formulir yang hanya kami bawa. Kami bertanya-tanya tentang ppmi. Selanjutnya kami menuju masjid untuk sholat. Di sana kami duduk-duduk dahulu, karena suasana masjid sangat ramai.


Sesudah kami makan, tiba-tiba disamping kami ada dua laki-laki yang ku lihat mengikuti ppmi juga. Satunya memakai baju batik, yang satunya pakai kaos hitam bertuliskan "Musyawarah Kota".

“Dari LPM Edukasi ya, mas?” tanya Mbak Yani kepada mas-mas yang memakai baju batik.
“Iya” jawab mas berbaju batik.

Lalu ia menanyakan kami dari mana dan dari fakultas apa. Ketika Mbak Yani menyebutkan Lidah Wetan, dan menawarkan supaya main ke FBS Unesa, dia mengatakan jauh. Haduh. Padahal menurutku tidak terlalu jauh, masih jauhan kampus ITS atau pun Unair kampus C. Huwidiiiih.

“Dekat kok. Buktinya mereka sampai sini” bela mas-mas yang berpakaian hitam. Kami pun tertawa, dan ia menjelaskan bahwa kita harus memperluas jaringan kerja, sambil berdiri dan mengepalkan tangan (entah tangan kanan atau kiri) untuk ber-tos padaku dan Mbak Yani sembari mengucapkan “Salam persma!!”. Haha. Atmosfer pertemanan menjalar. Ia mudah akrab sepertinya, dan tipe-tipe seneng dolen. Karena mengatakan ‘tidak jauh’ di saat temannya mengatakan ‘jauh’. Haha. Seneng deh.

Tuan Rumah Pertemuan Pimpinan Umum LPM, proker advokasi

Saat Advokasi menerangkan salah satu prokernya yaitu Forum Pertemuan Pimpinan Umum LPM, tiba-tiba mas yang memakai kaos hitam yang tadi menyapa aku dan Mbak Yani di Masjid, menawarkan kepada Unesa Lidah Wetan untuk menjadi tuan rumah bulan Agustus. Waaah. Syok. 

Dan beberapa orang yang menyetujui dengan berteriak “Ya, Unesa!!”. Mau menolak, tadi sudah menolak untuk menjadi tuan rumah Musyawarah Kerja Kota tahun depan.

Kami ada rasa sungkan. Lalu mengingat bahwa kami belum bergabung ke ppmi, dan baru saja hadir pada muskerkot ini pertama kali. Entah ini suatu kesialan atau kebanggaan. Wah apa gara-gara tadi kami mengobrol sebentar dengannya. Aish. Akhirnya kami mengiyakan tapi dengan alasan akan membicarakan dengan anggota yang lain.

Ada yang membuatku bersyukur

Acara hari itu sudah selesai. Sesudah acara foto bersama, ada mbak-mbak memakai baju dan kerudung warna merah mengajakku bicara. Ia adalah salah satu anggota dari advokasi. Nama panggilannya Mbak Ilmi dari LPM edukasi. Karena aku merasa Sesasi juga harus mencari relasi dan referensi dari LPM lain, kami bertanya-tanya kepada mbaknya.

LPM edukasi ini ternyata adalah lembaga tingkat fakultas yang berdiri sendiri. Ketika aku menanyakan tentang dana, mereka mengatakan dana diperoleh dari fakultas. Dan betapa terkejutnya aku ketika mengetahui dana yang diberikan fakultas sedikit, lebih sedikit dibanding dana kami, Sesasi. Hampir separonya malah. Dari sana lah aku merasa harus bersyukur atas keadaan ini. Meski uang untuk kami belum cair. Kami harus bersyukur, masih ada yang lebih sedikit dana dibanding kami.

Ia mengingatkan kami tentang nama-nama lain yang serupa

Ketika kami sedang asik-asiknya ngobrol bersama Mbak Ilmi, tiba-tiba anak yang berkaos hitam nimbrung dengan kita.

“Mas seneng dolan ye?” tanyaku langsung hihi
“Iya”

Aku lalu memprotesnya tentang menunjuk kami sebagai tuan rumah. Dia malah bercerita tentang dirinya yang tak pernah mengikuti acara ppmi dk Surabaya, malah dijadikan sebagai pengurus. ia bercerita bahwa sering datang ke muskot ppmi tulungagung, malang, dan sebagainya. Karena melihat seringnya ia datang ke muskot, akhirnya ditarik menjadi pengurus.

“Balas dendam yo mas”

Kami mengobrol dengan seru. Dan tiba-tiba Mbak Ilmi mengatakan “Ini namanya May, karena menjelang malam namanya maymuna, yang terpenting bukan mayeverything”


Kami tertawa lagi. Hingga akhirnya kami harus pulang. Ketika aku dan Mbak Yani berjalan menuju masjid, kami membicarakan tentang nama May. Ia mengingatkan kami dengan mas-mas yang lain, yang lebih dahulu kami kenal. Seperti Mas Citra, Mas Nofi, dan Mas Defi. Nama mereka pada umumnya dipakai untuk nama perempuan. Ahihi. Apa kah rata-rata lelaki yang ikut pers bernama perempuan? Eh. 

1 komentar:

  1. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    www.arenakartu.cc
    100% Memuaskan ^-^

    BalasHapus