Pelajaran beberapa hari ini adalah, begal akan bertemu dengan begal juga. Kita akan bertemu dengan orang yang sepemikiran, sejalan dengan kita. Bukan bertemu sih, mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan kita akan merasa nyaman dengan orang yang sepemikiran dan sejalan dengan kita. Misalnya saja, si A adalah anak yang suka traveler, dan tak mungkin ia akan berteman dengan anak rumahan. Kenapa aku baru memikirkan hal itu???
Entah mengapa, dalam urusan kisah cinta, aku tak lepas dari orang-orang yang terjun dalam dunia silat. Heuuuh. Heran saja, kenapa tak pernah keluar dari zona nyaman tersebut. Ternyata prinsip begal akan bertemu begal disini berlaku. Tetapi yang ku herankan lagi, yang akhir-akhir ini yang mencoba untuk mendekatiku adalah mereka yang mempunyai kelebihan. Kelebihan untuk melihat atau merasakan yang tak bisa dilihat orang normal.
Seseorang menjawab pertanyaan-pertanyaanku yang telah lama muncul tersebut. Ternyata dalam diriku ada aura yang berbeda dari kebanyakan orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat aura ini, katanya. (Kan aku gatau, wkwk). Seseorang itu menanyaiku, bapakku, nenekku, turunanku adakah yang mempunyai 'cekelan'. Aku mengatakan tidak. Memang bapakku nggak punya, ibu apalagi. Nenekku juga sepertinya tidak punya. Jadi aku bingung ketika ditanyai seperti itu, kok bisa ya aura ku berbeda? wkwk.
Tiba-tiba aku teringat seseuatu. Berhari-hari setelah kejadian tersebut. 'Mbah buyut putri' ku meninggal ketika aku kelas 2 SMA. Dan aku ingat beliau sakit-sakitan, hendak meninggal. Kata orang pintar sih, nenek itu ada yang 'nggandoli' istilah jawanya. Karena semua keluarga baru tahu, jadi ya baru sadar. Nenek punya ilmu, atau punya cekelan sih nggak terlalu paham. Pokoknya punya. Lalu aku bertanya pada bapak, ketika aku pulang ke Blitar.
"Yah, ayah, Mbak buyut kae apa nduwe cekelan?"
"Iya, malah mbah buyutmu kakung dukun"
Oooo... aku baru tersadar akan pertanyaan seseorang beberapa hari lalu. Ternyata darahku mengalir darah tersebut. Dan itu adalah hal yang tak bisa kupungkiri. Bisa apa aku? Karena buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Huweee. Hmmm -.-
Anggap saja ini anugrah, karena tak semua orang punya :)
Dan yang lucu adalah imaninasi dari Mbak Yani. Mbak Yani adalah mahasiswa jurusan JBSI angkatan 2014. Ia kuanggap sebagai kakakku sendiri, kakak yang kumiliki di Surabaya. Seusai aku bercerita, ia bilang bahwa dulu ia punya imajinasi tentangku. Begini intinya:
Setelah Mbak melihat bulu mataku yang putih, ia membayangkan film animasi Frozen dimana salah satu tokohnya berambut putih dan memiliki kekuatan. Dan yang dibayangkan Mbak Yani adalah aku mempunyai kekuatan. Hahaha lucu ya tapi. Aku jadi berpikir, memang begitukah? Apa bulu mata dan sebagian rambutku yang putih ini karena alasan yang berbau mistis? Ah entahlah. Tapi aneh juga, yang berwarna putih ini hanya di sisi kiri saja. Kiri saja. Hmmm...
Unik B-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar