Tanpa Judul

Dari hari Senin hingga hari ini, Sabtu, aku masih belum memikirkan sama sekali tentang kumpulan puisi berbahasa Jawa terebut. Hanya saja semua konsep menjadi bayangan di otakku. Berputar-putar saja. Dan memang benar mungkin untuk menulis membutuhkan badan yang fit. Akhir-akhir ini badanku sering merasa lelah, dan akhirnya lebih memilih untuk beristirahat atau tidur.



Aku masih sibuk dengan calon lahirnya majalah Sesasi. Mencari Pak Syamsul, menunggui beliau berjam-jam di depan ruangannya, dan sebagainya. Hingga hari ini kami dipertemukan dengan orang yang akan menggarap calon majalah yang akan terbit bulan depan ini. Alhamdulillah, sepertinya beban ini berkurang satu. Tetapi tak selega-leganya. Karena masih aja ada saran yang kami sendiri tak sanggup lakukan. Mengingat delapan anggota, tetapi yang benar-benar aktif hanya beberapa. Tetapi yang membuatku sedikit senang adalah wacana tentang akan bergabungnya mahasiswa yang sudah didiklat tentang dunia jurnalistik oleh Humas (Hubungan Masyarakat), yang berjumlah delapan orang akan ditambahkan ke anggota Sesasi untuk membantu kami, mengarahkan, ya intinya berbagi ilmu lah.

Lalu, bagaimana aku harus memulainya? Aku memulai dengan membeli buku tersendiri untuk menulis geguritan. Tetapi sampai hari ini pun masih putih tanpa noda. Ckckck. Malaskah aku? Aku kepingin menerapkan, aku menulis karena butuh, seperti aku membutuhkan oksigen untuk hidup. Tapi untuk menerapkannya, sangat susah. -_-..

Bismillah, semangat Pinaaaa :*. Pina pasti bisa...