Senin, 24 April 2017

Ketagihan Menulis Features


Mungkin ini baru pertama kali aku menulis feature yang sebenarnya. Kenapa yang sebenarnya? Karena bukan sekali aku menulis feature, sebenarnya sudah pernah di mata kuliah jurnalistik. Tetapi aku menjiplaknya dari internet dan menterjemahkan ke dalam bahasa jawa. Wkwk. Jahat ya. Ya karena kita cuma dikasih materi pengertian feature saja dan selebihnya sang dosen bercerita ngalor ngidul ga jelas, ga nyambung dengan materi. Tidak dijelaskan secara detail bagaimana cara menulis feature, mencari data, apa saja kerangka feature, tips dan trik menulis feature, dsb. Jadi ga mudeng deh.

Baru di perlatihan jurnalistik kemarin, dijelaskan secara gamblang tentang feature. Tentang sudut pandang, cara membuat lead, dsb. Wah asik deh. Sebenarnya aku benar-benar paham langkah-langkah menulis feature setelah ngopi bersama Mas Nofi, anak-anak SM, Mbak Yani, dan Mbak Merry pada dini harinya. Wkwk. Disana aku berasa di privat Mas Nofi (yang memberikan materi feature). Yang pertama adalah membuat catatan pendek tentang apa yang akan kita tulis, yang terdiri atas tema, sudut pandang, dan kerangka. Wah semangat deh.
Peraturan tugasnya adalah diketik di ms.word dengan format tulisan TNR 12 dan spasi 1. Dan harus panjang teks harus lebih dari satu lembar. Waw. Tugas yang diberikan kepadaku sebenarnya mudah. Diberi tema tentang sosok yang ada di Sesasi (persnya FBS). Jadi dengan mudah aku mewawancarai Mbak Yani sebagai ketua Sesasi sebelum periodeku, ketimbang yang lainnya yang harus wawancara dengan orang-orang diluar Sesasi.
Sebenarnya dini hari itu aku disuruh berjanji jika ingin ikut ngopi bersama orang-orang itu harus mengerjakan tugas, aku iya in aja. Toh meski akhirnya tak mengerjakan tugas, malah dapat pencerahan tentang tugas. Dan akhirnya di suruh berjanji bahwa tugasku harus selesai pada pukul 07.00 pagi harinya, aku iya in aja. Padahal aku nggak yakin bakal selesai tepat waktu itu. wkwk.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat, sesampainya aku di kos. Karena aku juga di warkop tadi tak sempat mewawancarai Mbak Yani secara eksklusif (eaaa), jadi aku menggantinya mewawancarainya via chat whatssapp. Ku brondong Mbak Yani dengan banyak pertanyaan, bahkan Mbak Yani belum sempat membalas pertanyaanku yang sebelumnya, aku sudah mengajukan pertanyaan lagi. Biarlah, keburu aku lupa. J wkwk.
Sebenarnya aku sudah menyalakan laptop, membuka microsoft word, tetapi halamannya masing putih bersih. Wkwk. Karena sudah mengantuk berat, akhirnya aku memutuskan untuk tidur lebih dahulu. Lelah juga. Satu jam mungkin cukup untuk mengistirahatkan badan. Hingga kuputuskan untuk tidak tidur di kasur, karena takut bangun kesiangan. Wkwk. Ku gelar banner yang ada di kamarku dan tidur disana. Ku pasang alarm pukul enam pagi. Dan pergi ke alam bawah sadar.
Alarm berbunyi tepat pukul enam. Aku terbangun. Tetapi aku merasa masih belum puas istirahat, hingga akhirnya kuputuskan untuk bangun pukul tujuh. Alarm berbunyi kedua kalinya pada pukul tujuh. Ku paksakan badan ini untuk bangun. Setelah membasuh muka, aku segera menyalakan laptop. Aku mengetik tema angel, dan kerangka. Ketika hendak menulis features, aku bingung untuk memulainya. Padahal di otakku sudah tergambar jelas bagaimana nanti isinya. Tetapi mentok bagaimana cara mengawalinya. Ku buka lagi catatanku di hp, tentang apa saja macam lead. Tetapi aku tak menulis contohnya, ah aku hampir menyerah. Aku juga lupa tidak meminta file pptnya. Hah, bodohnya aku. Tiba-tiba aku teringat majalah Panjebar Semangat atau Jaya Baya (majalah berbahasa Jawa) yang kontennya hampir semua berbentuk features. Kuambil salah satu majalah Panjebar Semangat dan membukanya, membaca-baca berita yang termasuk feature. Kuamati juga, kuamati strukturnya, kerangkanya. Hingga akhirnya aku menemukan features yang berisi tokoh. Kuamati bagaimana cara penyajiannya. Bagaimana membuat lead, dan akhirnya ku adopsi caranya membuat lead. Dan ketika itu waktu sudah menunjukkan pukul 10.00.
Di hari itu, perlatihan akan berlangsung pada pukul 12.00 nanti. Ah, dua jam lagi, pasti bisa selesai, pikirku. Dua jam kumanfaatkan dengan semaksimalnya. Kudengarkan vn mbak yani, sekaligus mencatatnya di kertas poin-poinnya dan sesekali mengetiknya. Aku menikmati menulis features, entah mengapa dengan lancarnya aku menulis dan terus menulis *ea. Ada yang bilang sih, kalau suka menulis cerpen bakal bisa membuat feature. Dan benarkah?
Mungkin karena banyak pikiran ya, atau terlalu fokus mengerjakan feature, aku lupa bahwa aku membawa motornya ke kosku. Awalnya sih kumpul pukul 10, dan dia ke kampus juga pukul 10.00. Dia akhirnya pc aku, kok sepi, jawabnya. Aku pun lupa mengabari bahwa dimajukan menjadi pukul 12.00. Karena aku tak merasa membawanya, aku suruh dia ke kosnya Mbak Yani. Tapi tiba-tiba Mbak Yani sudah di pendapanya FIP. Aku juga bingung. Wah, wah. Aku juga bakal jalan kaki dong. Ya udah deh nggak apa-apa. Akhirnya Renzy ke kos temennya yang juga satu kos sama Mbak Yani.
Pukul 12.00 tulisan features ku hampir selesai, mungkin tinggal satu paragraf, dan hampir dua halaman full,  aku sudah digupuhi oleh Mbak Yani dan Mbak Merry suruh cepet-cepet datang ke pendapa FIP. Akhirnya aku menghentikan menulisku dan segera bergegas menuju pendapa FIP. Tiba-tiba Renzy chat yang berisi “Mbak kata Mbak Yani sepeda motorku di sampeyan”, glodak. Sekonyong-konyong aku ingat jika semalam aku pulang dari warkop mengantar Mbak Merry ke kos Mbak Yani dan aku pulang ke kos dengan sepeda motornya Renzy. Bodoh! Malu lah.
Acara pun dimulai setelah kedatanganku bersama dua anggota lainnya. Renzy dan Listya. Materi pertama adalah revisi feature. Yang pertama tulisan Listya. Yang kedua tulisan Amara. Dan yang terakhir punyaku. Koreksi untukku adalah kalimat terakhir paragraf pertama, penulisan pertama sesasi tanpa keterangan apapun supaya pembaca kepo, dan paragraf kedua yang kurang imaji sedikit. Hehe, katanya sih yang terbaik dari ketiga tugas features hari itu punyaku.
Ya karena aku menikmati sekali membuat features. Karena aku bercerita sesuai fakta yang ada. Karena bagiku, membuat cerita lebih mudah daripada membuat berita. Aih, aku ketagihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar