Kamis, 08 Desember 2016

Siapa lelaki itu?

Semenjak saat itu, semenjak pertemuan itu, ketika aku dan dia berpapasan meski kami tak saling sapa, tapi diam-diam kami saling tatap mata. Sering. Tapi kadang lucu aja. Apa akunya yang ke-GR an ya? Rabu kemarin (8/12) ketika aku berjalan menuju kos Me, ia sedang naik motor dengan arah yang berlawanan denganku. Dari kejauhan ia menutup kaca helmnya, ketika hampir dekat denganku, ia membuka kaca helmnya. Dan aku hanya membatin. Ia pun melirik sebentar. Aku pun juga tak acuh, pura-pura tak kenal. Ah mungkin saja kaca helmnya mlorot hingga menutupi wajahnya,
sehingga ia membenarkan kembali agar pemandangan yang gelap tidak tambah gelap dilihatnya, bisa jadi.

Pernah juga, ketika di masjid al-hikmah Fbs. Masjid Fbs berlantai dua dengan tempat ibadah lelaki di lantai dasar dan perempuan di lantai dua. Ketika itu aku sudah di lantai dua. Aku melihat ke bawah dan menemukan dia sesudah ibadah. Aku melihat ia menatap ke atas dan sepertinya ke arahku. Waah. Aku segera memalingkan muka. Tetapi ia menatap ke atas – entah ke arahku atau bukan – dengan sepersekian detik yang lama. Atau mungkin ia menatap yang lain selain aku? Bisa jadi.

Begini awal mula aku mengenalnya, eh melihatnya. Saat itu aku meliput acara PKKMB. Saat acara orasi di auditorium, tiba-tiba ada yang kesurupan. Aku mencoba mendekat tetapi aku tak berani melihatnya langsung. Aku duduk bersama tim sesasi lainnya, ia juga duduk di dekatku. Aku terlalu asyik mengamati keadaan, lalu tiba-tiba ia memegang Id card Sesasi yang lagi ku pakai.
“Sesasi?” tanyanya.
“Iya” jawabku
Lalu entah apa yang kubicarakan selanjutnya, aku lupa. Wkwk. Seingatku sih tentang kesurupan-kesurupan gitu. Dan kenapa dengan bodohnya aku tak bertanya siapa namanya, apa jurusannya, apa prodinya. Eh kalau jurusannya aku tahu. Dari gaya-gayanya, ya jurusan yang itu. Wkwk. Pernah sih sebenarnya ia masuk kelasku, waah. Tapi mungkin ia tak melihatku. Aku terkejut dibuatnya. Tahu alasannya kenapa ia masuk kelasku? Karena ia adalah pemandu PKKMB, dan temanku sekelas ada yang pemandu juga, akan ada acara apa gitu. Lupa aku. Temenku itu mengajaknya mengantarkan surat ijin ke dosen yang sedang mengajar jam itu juga.

Waaa... aku tak berani bertanya siapa namanya kepada temanku. Tak berani, tak berani wkwk. Ya wis biarlah semua kaya gini. Mungkin yang diam-diam mengamati itu lucu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar