Awal aku mengenal rajut dari adek kelasku SMP. Sepertinya asik bisa buat tepak, dompet, topi, kaos kaki sendiri. Menyadari bahwa banyak hasil rajutan harganya mahal. Seperti tas, baju, dll.
Aku belajar rajut jikalau tak salah, aku
kelas 2 SMA. Awal mula belajar rajut adalah karena seseorang. Aku ingin
memberinya sesuatu hasil karyaku sendiri. Dari situlah aku belajar kepada adek
kelasku. Langsung aku
membeli benang dan songketnya (alat untuk merajut).
Selama seminggu aku belajar pola rantai dan dc (double chrochet. Untuk yg kepo
silahkan searching ya :v). Setelah itu aku diajari oleh temannya Ibuku pola
kerang dan anyaman.
Sesudah mempunyai modal, aku pun mulai
promosi. Promosi ke teman-teman terdekat, promosi lewat facebook. Hihi. Lumayan
lah. Kadang juga harus ke rumahnya. Kadang juga ada yang memesan warna tertentu
untuk bentuk rajut. Bahkan aku pernah menitipkan bros buatanku ke ayah untuk
diperdagangkan (eh). Karena ayah adala seorang pedagang mainan keliling. Tetapi
uangnya nggak mbalik ke aku :v. Sebenarnya enak membuat bros rajut ini, karena
hanya membutuhkan waktu selama satu jam satu bentuk bros jadi.
Beginilah hasilnya :D

Karena suatu insiden. Uang hasil
jualanku ada yang mengambil. Dan uang yang diambil separo dari total jualanku,
aku mulai berhenti untuk menjual bros rajut. Yang aneh adalah, uang itu hilang
di dalam kamarku bersama dengan uang 50 ribu yang kusimpan di kaleng.
Tetapi semangat untuk merajut tak putus
sampai disitu. Aku diajari merajut wadah hp. Lalu aku mencari-cari di youtube
mengenai tutorial merajut. Hingga aku menemukan apa itu istilah amigurumi. Ya
amigurumi adalah boneka rajutan yang bisa untuk gantungan kunci. Video pertama
yang ku download adalah membuat amigurumi emoticon. :D dan hingga sekarang yang
ku bisa hanya itu. Wkwk. Video kedua yang ku download adalah amigurumi
berbentuk tikus, dan smpai sekrang belum ku coba. Hihi.
Mulai kelas 3 SMA aku sudah mulai melupakan
rajut, mulai sibuk dengan persiapan Ujian Nasional, dll. Ketika aku kuliah, aku
juga membawa beberapa benang rajut ke kos. Niatku jika aku sednag bosan atau
mood merajut, aku akan merajut sesuatu. Tetapi hingga semester 2 aku juarang
sekali menyentuh benang-benang rajut dan songketnya. Hingga suatu ketika, ada
temanku bernama Mar’atus merajut di kampus. Melihatnya merajut, aku menjadi
ingin merajut kembali. Lalu kami juga mencari benang hingga ke PTC. Hemm...
karena di Blitar yang kuketahui hanya ada 3 macam benang rajut, yaitu benang
wol, benang rajut (yang satu warna dan benang sembur), dan benang polyester.
Sedangkan di PTC itu, beraneka benang ada disana. Dari harga yang paling murah
Rp 15.000 hingga beratus-ratus rupiah. Disana juga menyediakan songket beraneka
ragam ukuran. Songket yang biasanya dipakai di video turotial juga ada disana.
Jika yang kuketahui songket berbentuk jarum dan menggunakan satu jarum, di sana
ada juga yang menggunakan dua jarum. (Dua jarum itu aku belum bisa :v). Yah aku
puas sekali berbelanja kesana. Hanya saja saat itu keadaan keuanganku lagi
sereeet :v, jadi hanay membeli satu benang berharga Rp 15.000 sebanyak satu
gulungan berwarna coklat. Wkwk. Yang sekarang ku jadikan proyek membuat tas
slempangan rajut untuk diriku sendiri. Bismillah semoga aku tidak mudah bosan
ya :D. Amin. Mengingat aku merajut bergantung mood :v.
PROMOSI, rek. Dodolan yok.... ;) SEMANGAT Adikku cintaaa :*
BalasHapusAku order satu, ya, Sis! ;) Ditunggu....
Iya mbak makasih :D :*
BalasHapusorder apa mbak wkwk