Kami
mendapat nomer urut 3 di perlombaan siang itu. Di ruang T8.02.08 yang
seharusnya menegangkan malah menjadi hal yang aneh bagi kami. Pasalnya yang
mengikuti lomba tersebut adalah mereka-mereka yang mengikuti ormas islam. Aku
pun sering melihat mereka menyebarkan buletin Al-islam. Tak hanya menyebarkan
buletin, tapi mereka juga menyebarkan paham. Bahkan aku sering menulikan
telinga ketika mereka mulai ceramah. Bukannya tidak menghargai, tetapi aku tak
suka cara mereka saja.
Kamis, 18 Mei 2017
Selasa, 16 Mei 2017
Wajah-wajah Baru di Uinsa (2)
Masjid UINSA
Waktu istirahat
muskerkot telah tiba. Aku dan mbk yani menanyakan makaman kepada panitia
(maklum sudah lavar), dan mereka bilang suruh nunggu. Heum. Dan karena Sesasi
belum bergabung dengan ppmi, kami disodori formulir yang hanya kami bawa. Kami
bertanya-tanya tentang ppmi. Selanjutnya kami menuju masjid untuk sholat. Di
sana kami duduk-duduk dahulu, karena suasana masjid sangat ramai.
Wajah-wajah Baru di Uinsa (1)
Dengan modal nekad,
akhirnya aku dan Mbak Yani berangkat menghadiri undangan Musyawarah Kerja Kota
oleh PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) Dewan Kota Surabaya di UIN
Sunan Ampel. Rencananya yang berangkat adalah aku, Mbak Yani, Amara, dan Mbak
Merry. Tetapi Amara tidak bisa karena ada tanggungan adik kelas yang mengikuti
SBMPTN. (Btw aku juga dititipi anak orang, tapi ku terpaksa ku tinggal.
Maapkeun). Mbak Merry tiba-tiba KKN. Padahal kan mereka yang ada sepeda motor.
Ya sudahlah, terpaksa harus meminjam sepeda motor. Alhamdulillah ada, dan tidak
jadi ng-Uber.
Senin, 15 Mei 2017
Malam Itu
Mereka adalah semangatku. Mereka yang membuatku
untuk memikirkan nasib Lembaga ini nantinya. Sebagai ketua, harus bisa menjadi
panutan. Tetapi ketika semangatku hilang, siapa lagi yang jadi penyemangatku?
Ialah mereka adik-adik generasi penerusku. Aku tak mungkin mematahkan semangat
mereka yang menaruh harapan besar kepada Lembaga. Harus aku mengrestart
semangat supaya tak patah lagi.
Sabtu, 13 Mei 2017
Sore di Gebang
Terlihat
beberapa pemuda sedang mengusung gunungan yang ukurannya besar-besar ke bawah
pohon besar - yang aku tak tahu namanya - di pelataran istana. Suasana penuh
seni disini. Dimana anak-anak hendak latian menari, suara-suara gamelan, dan
pastinya orang pegiat seni. Tugas kuliah membawaku ke sini, atmosfer seni
terasa sekali. Hah~ jauh dari kebisingan. Tentram.
Senin, 08 Mei 2017
Titik jenuh
Rutinitas itu tampak
sangat membosankan. Kuliah. Duduk. Mendengarkan. Tugas dan tugas. Belum lagi
urusan organisasi yang carut marut. Karena tekanan seperti itu, saat titik
jenuh muncul, rasa haus akan hiburan justru melanda. Malam ini akhirnya aku
berangkat untuk mengobati haus tersebut. Yah. Dengan merogoh uang sepuluh ribu
saja, berjam-jam aku duduk di kursi penonton Gedung Pertunjukan sawunggaling.
Sabtu, 29 April 2017
Dunia terlalu keras bagi mereka yang tertindas
Bus damri mengantarkanku ke terminal
Bungurasih siang itu. Kursi-kursi penumpang masih banyak yang belum terisi. Aku
memilih duduk di dekat pintu belakang. Ketika tiba-tiba ada anak yang masih
kecil memberikanku sebuah amplop yang bertuliskan kurang lebih begini
"mohon maaf, kami mengharap sumbangan untuk keperluan sehari-hari".
Aku jadi teringat dengan adikku yang sekarang duduk di kelas 6. Mungkin sebaya
dengan adikku. Ini kan hari Sabtu, apa ia tak sekolah?
Senin, 24 April 2017
Ketagihan Menulis Features
Mungkin ini baru
pertama kali aku menulis feature yang sebenarnya. Kenapa yang sebenarnya?
Karena bukan sekali aku menulis feature, sebenarnya sudah pernah di mata kuliah
jurnalistik. Tetapi aku menjiplaknya dari internet dan menterjemahkan ke dalam
bahasa jawa. Wkwk. Jahat ya. Ya karena kita cuma dikasih materi pengertian
feature saja dan selebihnya sang dosen bercerita ngalor ngidul ga jelas, ga
nyambung dengan materi. Tidak dijelaskan secara detail bagaimana cara menulis feature,
mencari data, apa saja kerangka feature, tips dan trik menulis feature, dsb.
Jadi ga mudeng deh.
Selasa, 18 April 2017
Jadi suporter sepak bola, yuk!
Kalau jadi pemain sepak bola, tentulah susah. Jika tak sedari dini ikut latihan. Maslahnya juga kaum perempuan, mana bisa. wkwk. Tetapi ada juga sih yang bisa. Aku dulu punya teman yang bisa main sepak bola dan dia tomboi.
Kamis, 06 April 2017
Aku rindu kamu, blog
Assalamualaikum, blog.
Bagaimana rasanya kuabaikan dalam waktu yang lama? Merasa merana kah dirimu? Tak rindukah padaku? Tak rindukah dirimu ku corat-coreti dengan postingan yang begini-begini saja?
Bagaimana rasanya kuabaikan dalam waktu yang lama? Merasa merana kah dirimu? Tak rindukah padaku? Tak rindukah dirimu ku corat-coreti dengan postingan yang begini-begini saja?
Sabtu, 25 Maret 2017
Begal akan bertemu dengan begal
Pelajaran beberapa hari ini adalah, begal akan bertemu dengan begal juga. Kita akan bertemu dengan orang yang sepemikiran, sejalan dengan kita. Bukan bertemu sih, mungkin lebih tepatnya bisa dikatakan kita akan merasa nyaman dengan orang yang sepemikiran dan sejalan dengan kita. Misalnya saja, si A adalah anak yang suka traveler, dan tak mungkin ia akan berteman dengan anak rumahan. Kenapa aku baru memikirkan hal itu???
Jumat, 17 Maret 2017
Mengapa?
Tuhan, mengapa skenariomu terkadang lucu sekali? Inikah yang benar-benar dinamakan panggung sandiwara yang penuh hiburan?
Aku perlu bertanya pada diriku sendiri. Siapkah aku menerima ini? Sanggupkah aku dengan semua resiko yang ada?
Hidup selalu menawarkan banyak pilihan. Pilih resiko yang mana?
Aku muak dengan kemanisan, karena yang terlihat manis tak selalu terasa manis.
Mungkin menertawakan jalan hidup kita lebih baik daripada harus mengeluh atau memikirkannya. Bisa-bisa kumpul semua penyakit. Kok bisa? Karena semua di dunia ini hanya hiburan untuk Tuhan. Pertunjukan kecil. Kita adalah wayang yang diatur oleh Pak Dalang.
Aku perlu bertanya pada diriku sendiri. Siapkah aku menerima ini? Sanggupkah aku dengan semua resiko yang ada?
Hidup selalu menawarkan banyak pilihan. Pilih resiko yang mana?
Aku muak dengan kemanisan, karena yang terlihat manis tak selalu terasa manis.
Mungkin menertawakan jalan hidup kita lebih baik daripada harus mengeluh atau memikirkannya. Bisa-bisa kumpul semua penyakit. Kok bisa? Karena semua di dunia ini hanya hiburan untuk Tuhan. Pertunjukan kecil. Kita adalah wayang yang diatur oleh Pak Dalang.
Kamis, 16 Februari 2017
01:31
Kejadian ini sebenarnya sudah lama sih, terjadi di tahun 2016 di bulan November. Tapi entah kepengen mosting aja. Hehe.
Tengah hari ini, malam Selasa menjelang Rabu,
menurutku ada momen yang harus diabadikan. Banyak pelajaran yang ku dapat dari
momen itu. Terutama adalah ilmu psikopen. Ilmu kepekaan *eleeeeh.
Langganan:
Postingan (Atom)